Muharram adalah awal bulan dalam tahun hijriah. Ia merupakan salah satu bulan yang diutamakan dalam Islam. Allah ta’ala menggolongkan bulan ini termasuk di antara bulan-bulan yang diharamkan (Asyhurul hurum), karena melakukan maksiat di dalam bulan tersebut lebih besar dosanya daripada maksiat yang dilakukan di bulan-bulan yang lain.
Di antara keutamaan bulan ini, Rasulullah SAW menyebutnya dengan sebutan Bulan Allah. Disebut demikian karena bulan tersebut memiliki keagungan yang besar di sisi Allah Ta’ala. Sehingga Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memuliakan bulan ini dengan memperbanyak ibadah kepada Allah. Salah satunya adalah memperbanyak puasa, terutama puasa tasu’a dan asyura, yaitu puasa di hari ke-9 dan 10 dari bulan Muharram. Banyak fadhilah yang Rasulullah sebutkan, di antaranya adalah:
  1. Puasa pada bulan muharram adalah puasa yang paling utama setelah Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda;
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah (shalat) fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi berkata, “Bulan Muharram adalah bulan yang paling afdhol untuk berpuasa.” (Syarh Shahih Muslim, 8/50)
  1. Puasa ‘asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu
Nabi sallallahu alaihi wa sallam:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa hari Arafah saya berharap kepada Allah dapat menghapuskan (dosa) tahun sebelum dan tahun sesudahnya. Dan puasa hari Asyura saya berharap kepada Allah dapat menghapus (dosa) tahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, dari Abu Qotadah, ia berkata, “Nabi SAW ditanya tentang keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Iman Nawawi dalam kitabnya, Al-Majmu’, beliau mengutip perkataan Imam Haramain bahwa, “Setiap hadis yang menyebutkan tentang fadhilah dihapusnya semua dosa, maka menurut pendapatku, itu menunjukkan dosa kecil,bukan dosa besar.” (Al-Majmu’ 6/428)
  1. Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan hamba-Nya dari gangguan orang kafir.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, “Nabi SAW tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari ‘Asyura. Beliau bertanya kepada mereka, ‘Ada apa ini?’
Mereka menjawab, ‘Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini.’

Nabi SAW bersabda, ‘Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian.’ Maka beliau berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa ‘Asura’.”(HR. Bukhari-Muslim)
Demikian beberapa keutamaan puasa di bulan Muharram. Karena itulah, Rasulullah SAW bersungguh-sungguh berpuasa pada bulan tersebut layaknya puasa di bulan Ramadan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, “Tidaklah aku melihat Nabi berusaha melaksanakan puasa melebihi puasa di hari yang lain kecuali hari ini, yaitu Hari Asyura, dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan.” (HR. Muslim). 

Sangat Mengangumkan. . .  Jazakallahu Khair

Post a Comment Blogger

 
Top