Maka Imam Al-Khu’i memandangnya dan seakan-akan menangkap sesuatu dari pertanyaannya. Kemudian imam bertanya: “Dimana kamu tinggal ?” Maka pemuda yang bertanya tadi menjawab: “Saya tinggal di Mosul. Dan saya tinggal di sini di Najf sejak 2 bulan yang lalu”.
قال له الإمام: أنت سني إذن؟
“Imam bertanya kembali: “Kalau begitu kamu adalah seorang sunni?”
قال الشاب: نعم
“Pemuda menjawab: “Iya”.
قال الإمام: المتعة عندنا حلال وعندكم حرام
“Imam berkata: Mut’ah menurut kami halal namun menurut kalian adalah haram”.
فقال له الشاب: أنا هنا منذ شهرين تقريباً غريب في هذه الديار فهلا زوجتني ابنتك لأتمتع بها ريثما أعود إلى أهلي
“Maka pemuda berkata kepada imam: “Saya di sini sejak 2 bulan yang lalu kira-kira dan sendirian saja di rumah. Maka nikahkanlah aku dengan putrimu agar aku bisa nikah mut’ah dengannya sebelum aku kembali kepada keluargaku”.
فحملق فيه الإمام هنيهة ثم قال له: أنا سيد وهذا حرام على السادة وحلال عند عوام الشيعة
“Maka mata imam terbelalak kemudian berkata: Aku adalah sayyid dan menikahkan putrinya secara mut’ah adalah haram bagi sayyid namun boleh bagi awwam syiah”.
ونظر الشاب إلى السيد الخوئي وهو مبتسم ونظرته توحي أنه علم أن الخوئي قد عمل بالتقية. ثم قاما فانصرفا، فاستأذنت الإمام الخوئي في الخروج فلحقت بالشابين فعلمت أن السائل سني وصاحبه شيعي اختلفا في المتعة أحلال أم حرام فاتفقا على سؤال المرجع الديني الإمام الخوئي
“Kemudian keduanya berdiri. Maka aku meminta izin kepada imam. Dan Pemuda tadi melihat kepada Sayyid Al-Khu’i dan dia tersenyum dan tahu bahwa Al-Khu’i sedang melakukan taqiyyah. Maka aku mengikuti 2 pemuda tadi, maka aku mengetahui bahwa penanya adalah seorang sunni dan kawannya adalah seorang syi’ah. Mereka berdua berselisih dalam permasalahan mut’ah, apakah dia halal ataukah haram. Maka keduanya sepakat untuk bertanya kepada marji’ Imam Al-Khu’i”.
فلما حادثت الشابين انفجر الشاب الشيعي قائلاً: يا مجرمين تبيحون لأنفسكم التمتع ببناتنا وتخبروننا بأنه حلال وأنكم تتقربون بذلك إلى الله، وتحرمون علينا التمتع ببناتكم
“Maka tatkala aku mengajak bicara kedua pemuda tadi, maka pemuda syi’ah marah sambil berkata: “Wahai orang-orang yang berdosa. Kalian membolehkan diri kalian untuk melakukan mut’ah dengan anak kami dan kalian katakan bahwa itu adalah halal dan kalian mendekatkan diri kepada Allah dengan itu, namun kalian malah mengharamkan kami untuk melakukan mut’ah dengan anak-anak kalian”.
وراح يسب ويشتم، وأقسم أنه سيتحول إلى مذهب أهل السنة
“Maka pemuda syi’ah tadi menghina, dan dia bersumpah untuk berpindah ke madzhab ahlussunnah”.
(Selesai kisah diambil dari kitab Lillah Tsumma Li At-Tarikh 1/38)
(Sumber : alamiry.net)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment Blogger Facebook
Post a Comment