Cahaya Ilahi - Sejak Rabu (23/10) pagi kabut asap di Aceh Timur kembali menebal. Sehingga jarak pandangnya hanya 300–500 meter. “Kabut asap ini kami duga kiriman dari Riau dan Jambi, namun secara persis kita tak tahu,” ungkap Kepala BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi kepada Serambi, Jumat (23/10).

Dikatakan, dua minggu lalu pihaknya sudah membagikan masker kepada pengendara di jalan Medan–Banda Aceh. “Jika besok (hari ini-red) kabut asap semakin pekat, kita akan bagikan kembali masker kepada masyarakat,” ujarnya.

 Bagikan masker
Sementara itu, pengurus BEM STIKes Bina Nusantara, kemarin membagikan masker kepada pengguna jalan yang melintasi jalan nasional depan kampus mereka di Gampong Alue Bate, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur.

Advisor Yayasan Getsampena STIKes Bina Nusantara, dr Zulfikry kepada Serambi, menyebutkan, pembagian masker ini merupakan bentuk keprihatinan pihaknya karena kabut asap makin pekat. Kegiatan itu, menurut Zulfikry, dapat mencegah masyarakat terserang penyakit seperti ispa.

“Karena kabut asapnya begitu pekat, kita minta masyarakat agar menggunakan masker dan kaca mata. Sebab, selain mengganggu saluran pernafasan, kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata,” pungkasnya Sejak Rabu (23/10) pagi kabut asap di Aceh Timur kembali menebal. Sehingga jarak pandangnya hanya 300-500 meter. “Kabut asap ini kami duga kiriman dari Riau dan Jambi, namun secara persis kita tak tahu,” ungkap Kepala BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi kepada Serambi, Jumat (23/10).

Dikatakan, dua minggu lalu pihaknya sudah membagikan masker kepada pengendara di jalan Medan–Banda Aceh. “Jika besok (hari ini-red) kabut asap semakin pekat, kita akan bagikan kembali masker kepada masyarakat,” ujarnya.

 Bagikan masker
Sementara itu, pengurus BEM STIKes Bina Nusantara, kemarin membagikan masker kepada pengguna jalan yang melintasi jalan nasional depan kampus mereka di Gampong Alue Bate, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur.

Advisor Yayasan Getsampena STIKes Bina Nusantara, dr Zulfikry kepada Serambi, menyebutkan, pembagian masker ini merupakan bentuk keprihatinan pihaknya karena kabut asap makin pekat. Kegiatan itu, menurut Zulfikry, dapat mencegah masyarakat terserang penyakit seperti ispa.

“Karena kabut asapnya begitu pekat, kita minta masyarakat agar menggunakan masker dan kaca mata. Sebab, selain mengganggu saluran pernafasan, kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata,” pungkasnya.

Post a Comment Blogger

 
Top